Selasa, 02 Agustus 2011

Hati-Hati Penipuan Cek Hilang

Baru-Baru ini Dumai, Riau di hebohkan dengan adanya penemuan sebuah Kantong Plastik, tetapi didalam kantong plastik tersebut berisikan Cek BCA dengan Jumlah Uang yang Fantastis (*Klo di carikan bisa buat jalan2 lebaran, hehe.. dan kasi THR untuk orang2 sekampung kali ya.. hehe), bukan cuma cek kosong tetapi juga Surat Tanah dari Manokwari, dan SIUP. Alangkah lucunya negri ku ini (seperti Judul Film ajah, hehe). Ok kita lanjut kan yah, Berikut Awal cerita saya menemukan Cek tersebut.

Sahur Ramadhan pertama, tepat tanggal 01 Agustus 2011, Senin (04.00 WIB), tiba-tiba adek lelaki bungsu saya cerita dengan ibuk, "Ma teman edek (panggilan_nya)dapet cek BCA di jalan tadi malam selesai sholat Teraweh senilai Rp. 2.700.000.000, sontak kami yang lagi makan sahur di rumah terkejut, apalagi saya yang mendengarnya langsung Shock (hehe lebay), otomatis saya mengucapkan "Subhanallah" yang benar??, adik saya cerita lagi dan lagi. Kemudia saya menarik kesimpulan Bahwasanya Cek tersebut tidak akan bisa di carikan, logikanya begini, dikarenakan jumlahnya yang sangat amat menggiurkan Masyarakat, hal-hal apapun akan di lakukan oleh si Pemilik, contohnya : si Pemilik cek tersebut pasti akan merasa kehilangan banged, bahkan bisa koma di RS kali ya, karena uang nya hilang begitu saja. Otomatis dia akan mendatangi BANK yang bersangkutan dan meminta untuk memblokir chek tersebut. Serta bukan hal yang mudah untuk mencairkan cek tersebut, apalagi yang mencarikannya anak-anak usia 16 taon, yah... mana bakalan percaya tu karyawan BANK. Sambil manggut2 adek saya mendengarin ocehan dari saya, tapi tetep dia bersikeras menyatakan bahwa cek itu Asli, sampai dia mengatakan akan melihatkan nya ke saya.

Saya hanya bisa tersenyum, sekaligus menasehati adek saya, agar tidak mempercayai hal-hal yang demikian. Keesokan hari nya, 02 Agustus 2011 lagi asyik nonton TV sembari mengunggu Beduk Magrib yang pertanda sudah bisa berbuka puasa, adek saya menghampiri saya membawa sebuah amplop padi yang berisikan cek BCA tersebut. Yang ternyata adek saya memperoleh dari temannya yang punya 11 Amplop tersebut (*Gilak, ni bener2 penipuan dah..), sambil berkata "Ni kak coba lah lihat", pertama sekali saya melihat cek nya yang sekilas pandang nyaris sempurna seperti cek2 asli lainya. Kemudian di susul dengan Surat keterangan Tanah dari Manokowari,dan SIUP, saya sempat Bengong sejenak membolak balik kertas tersebut yang sempat membuat saya percaya. Tapi setelah itu saya bilang ini salah dek, ini palsu, di lihat dari Cap Stempel dari Masing2 surat tersebut, karena setahu saya tidak demikian. SIUP yang ada di kantor saya jauh dari yang saya lihat. Berbekal ilmu Desain yang saya miliki juga saya bisa lihat langsung klo itu Palsu. Memanglah Modus Penipuan sekarang ada-ada saja.

Tingkat penasaran saya tidak sampai di sini saja, saya mencoba Browsing melihat Cek Asli BCA seperti apa sich???!!! karena saya juga belum pernah lihat cek tersebut, hasil brwosing saya mendapati Modus yang sekarang terjadi di Dumai, Riau ini, sudah jauh dari 1 Tahun Lalu yaitu 2010 di beberapa kota di Luar Riau bahwasanya semua hanya tipuan. Menurut sumber yang saya temui itu merupakan suatu penipuan yang akan menjerumuskan Korban yang buta akan kecanggihan Teknologi. Modus penipuan ini mengharapkan penemu cek untuk menghubungi nomor yang ada di cek tersebut. Saat itulah penelepon akan dihipnotis, biasanya dengan mengiming-imingi pemberian hadiah. Selanjutnya penelepon akan digiring ke ATM dan sindikat penipu ini akan menguras isi tabungan korban.


Berikut Contoh Cek BCA, Surat keterangan Tanah, dan SIUP :





Ini Yang membuat saya Curiga, bahwa semua dokumen Palsu :





Waspadalah selalu dengan modus penipuan seperti ini. Jika anda menemukan cek seperti ini, lakukan yang saya lakukan yaitu robek dan buang. Jangan biarkan ada korban lagi karena mungkin saja adalah saudara atau kenalan anda yang bermaksud baik tapi malah bernasib sial.

ReadMore...

Share

Rabu, 27 Juli 2011

Ukhti... Berjilbablah... Masihkah Ini yang Kau Ucapkan ”Insya Allah, yang penting hati dulu yang berjilbab.”... ? ? ?


Ukhti... Berjilbablah... Masihkah Ini yang Kau Ucapkan ”Insya Allah, yang penting hati dulu yang berjilbab.”... ? ? ?

Ada seorang wanita yang dikenal taat beribadah. Ia kadang menjalankan ibadah sunnah. Hanya satu kekurangannya, Ia tak mau berjilbab. Menutup auratnya. Setiap kali ditanya ia hanya tersenyum dan menjawab ”Insya Allah yang penting hati dulu yang berjilbab. ” Sudah banyak orang menanyakan maupun menasehatinya. Tapi jawabannya tetap sama.

Hingga di suatu malam. Ia bermimpi sedang di sebuah taman yang sangat indah. Rumputnya sangat hijau, berbagai macam bunga bermekaran. Ia bahkan bisa merasakan segarnya udara dan wanginya bunga. Sebuah sungai yang sangat jernih hingga dasarnya kelihatan, melintas dipinggir taman. Semilir angin pun ia rasakan di sela-sela jarinya.

Ia tak sendiri. Ada beberapa wanita disitu yang terlihat juga menikmati keindahan taman. Ia pun menghampiri salah satu wanita. Wajahnya sangat bersih seakan-akan memancarkan cahaya yang sangat lembut.

“Assalamu'alaikum, saudariku....”

“Wa'alaikum salam. Selamat datang saudariku”

“Terima kasih. Apakah ini surga?”

Wanita itu tersenyum. “Tentu saja bukan, saudariku. Ini hanyalah tempat menunggu sebelum ke surga ”

“Benarkah? Tak bisa kubayangkan seperti apa indahnya surga jika tempat menunggunya saja sudah seindah ini. ”

Wanita itu tersenyum lagi ”Amalan apa yang bisa membuatmu kemari, saudariku ?”

“Aku selalu menjaga waktu shalat dan aku menambahnya dengan ibadah sunnah. ”

“Alhamdulillah..”


Tiba-tiba jauh di ujung taman ia melihat sebuah pintu yang sangat indah. Pintu itu terbuka. Dan ia melihat beberapa wanita yang berada di Taman mulai memasukinya satu-persatu.

“Ayo kita ikuti mereka” kata wanita itu setengah berlari.

“ Apa di balik pintu itu?” Katanya sambil mengikuti wanita itu

“ Tentu saja surga saudariku” larinya semakin cepat

“ Tunggu..tunggu aku..”


dia berlari namun tetap tertinggal Wanita itu hanya setengah berlari sambil tersenym kepadanya. Ia tetap tak mampu mengejarnya meski ia sudah berlari. Ia lalu berteriak

“Amalan apa yang telah kau lakukan hingga engkau begitu ringan ?”

“Sama dengan engkau saudariku.” jawab wanita itu sambil tersenyum

Wanita itu telah mencapai pintu. Sebelah kakinya telah melewati pintu. Sebelum wanita itu melewati pintu sepenuhnya, ia berteriak pada wanita itu.

“ Amalan apalagi yang kau lakukan yang tidak kulakukan ?”

Wanita itu menatapnya dan tersenyum. Lalu berkata

“Apakah kau tak memperhatikan dirimu, apa yang membedakan dengan diriku ?”

Ia sudah kehabisan napas, tak mampu lagi menjawab.

“ Apakah kau mengira Rabbmu akan mengijinkanmu masuk ke Surga-NYa tanpa jilbab menutup auratmu ?”

Tubuh wanita itu telah melewati pintu, tapi tiba-tiba kepalanya mengintip keluar, memandangnya dan berkata

”Sungguh sangat disayangkan amalanmu tak mampu membuatmu mengikutiku memasuki surga ini untuk dirimu. Cukuplah surga hanya sampai hatimu karena niatmu adlah menghijabi hati.”

Ia tertegun..lalu terbangun..beristighfar lalu mengambil air wudhu. Ia tunaikan shalat malam. Menangis dan menyesali perkataanya dulu.. berjanji pada Allah sejak saat itu ia akan menutup auratnya.

Sumber :
http://kotasantri.com/catatan/eko_prasetyo/2011/01/25/ukhti...-berjilbablah...-masihkah-ini-yang-kau-ucapkan-insya-allah-yang-p
ReadMore...

Share

Jumat, 29 April 2011

Aku MUSLIMAH, Bukan Jilbaber atau Non Jilbaber!

"Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya, tidak mendzalimi atau mencelakakannya. Barangsiapa membantu kebutuhan saudaranya sesama Muslim dengan menghilangkan satu kesusahan darinya, niscaya Allah akan menghilangkan darinya satu kesusahan di antara kesusahan-kesusahan di hari kiamat. Dan barangsiapa menutupi aib seorang Muslim, niscaya Allah akan menutup aibnya pada hari kiamat." (HR. Bukhari).

"Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal saling mencintai dan berkasih sayang adalah ibarat satu tubuh; apabila satu organnya merasa sakit, maka seluruh tubuh akan sulit tidur dan merasa demam." (HR. Muslim).

Masih terekam dalam memori, semua mata tertuju pada kami ketika kami baru saja tiba di pintu sebuah masjid siang itu. Mata-mata itu seakan menghakimi aku dari kaki hingga ujung kepala. Dan ternyata tidak hanya aku tertuduhnya, melainkan juga keempat temanku lainnya yang saat itu akan melaksanakan shalat dzuhur di sebuah masjid di lingkungan kampus di mana aku dan teman-temanku mendaftar sebagai mahasiswa. Tak terpikirkan panjang olehku ketika teman-teman secara tiba-tiba memutuskan untuk mencari mushala yang lainnya.

Tatapan yang sama pun, pernah aku rasakan di hari-hari berikutnya ketika aku menjadi seorang mahasiswa. Tatapan menghakimi tersebut seolah-olah menyudutkan aku sebagai seorang makhluk asing di antara para bidadari jelita dalam balutan jilbab panjangnya. Ya, para jilbaber aku menyebutnya. Tatapan itu tak hanya aku rasakan ketika aku benar-benar belum menutup aurat secara keseluruhan (memakai jilbab), bahkan ketika aku tengah mengenakannya pun (tepatnya mengenakan kerudung, belum jilbab), aku merasakan masih mendapatkan tatapan yang berbeda.

Tatapan yang persis sama kudapatkan meskipun dalam keadaan yang berbeda, aku rasakan satu tahun silam. Ketika aku memasuki sebuah gedung bertingkat di kawasan elit di ibu kota. Seorang resepsionis menatapku tajam dari atas sampai bawah. Dan ternyata tak hanya dia, setiap orang yang berpapasan denganku di kantor itu menatap dengan memicingkan mata. Puncaknya adalah ketika aku bertemu dengan laki-laki separuh baya bermuka Arab yang memastikan aku diterima bekerja jika aku bersedia mengikuti aturan mainnya, yaitu bersedia tidak mengenakan jilbab.

Tatapan yang persis sama juga pernah aku dapatkan ketika aku mendapatkan tugas membuat kontrak kerja dengan perusahaan entertainment ternama. Tatapan seolah ‘aneh’ dengan gadis berjilbab panjang sebagai rekan kerjanya.

Tatapan-tatapan seperti itu tidak saja dirasakan hanya oleh aku, tidak hanya di tempat-tempat tertentu dan waktu-waktu tertentu, namun di jalan, di manapun, dan kapanpun. Sebuah tatapan yang seolah menghakimi dan mencetak kata ‘perbedaan’.

Tahun 2006, saat itulah Allah mengetuk qalbuku untuk menerima hidayahNya mengenakan jilbab. Telah setahun sebelumnya aku meniatkannya, namun alhamdulillah di tahun 2006-lah aku dapat merasakan nikmat menunaikannya. Hanya melalui sebuah ketukan kecil. Tak pernah lekang dalam memoriku hari itu. Ketika aku mencoba sebuah jilbab yang akan kuhadiahkan kepada salah satu sahabatku. Dan ternyata jilbab itulah yang menjadi jilbab pertamaku. Dengan kata Bismillahirrahmanirrahim, akupun memberanikan dan menetapkan hati mengenakannya. Tak ada yang lebih menciutkan dan menyurutkan niat serta tekadku selain aku takut tidak amanah dan istiqamah terhadap jilbabku, terhadap perintahNya tepatnya.

Alhamdulillah Allah membukakan pintu untukku berhijrah. Aku yang kosong mengenalNya, mengenal Rasul dan agamaNya, alhamdulillah diberikan ghirah, semangat untuk mengisi dan belajar yang lebih lagi setelah aku mengenakan jilbab.

Tahun pertama, seperti masa pancaroba. Mengenakan jilbab trend, celana jeans, baju yang lumayan seadanya yang dipadukan manset, gardigen atau jaket menjadi pilihan dalam masa penyesuaian. Berikutnya, dengan jilbab minimku ketidaknyamanan membuatnya sedikit bertambah lebar. Celana jeanskupun tak lagi mempesona, celana dasar dan beberapa rok menjadi peralihan. Manset dan gardigenkupun, jarang lagi aku gunakan. Baju panjang, alhamdulillah sudah beberapa kukumpulkan.

Ada yang lebih menarik dalam diriku, aku tidak lagi tertarik dengan mode baju ini dan itu. Dan wanita yang cantik dalam tatapanku bukan lagi gadis bercelana pensil dengan rambut bergelombang atau lurus terurai karena rebonding, namun mereka yang awalnya kuanggap begitu ribet dengan jilbab tebal berlapis dan panjang. Gadis yang repot-repot menggunakan celana lapisan, gadis yang tidak terpisahkan dengan kaus kaki dan manset menyelimuti lengannya, gadis yang menggunakan banyak peniti untuk menjaga jilbabnya, gadis yang memakai rok ke mana-mana. Subhanallah, para jilbaber tampak cantik di hadapanku dengan keshalihannya.

Perubahan itu bukanlah sebuah poin bagiku. Tatapan dan perbedaan itu masih aku rasakan. Beberapa kritik dan saran dari para jilbaber atau akhwat sering terlontar atas cara berpakaian, berjilbab, dan cara pergaulanku. Bahkan beberapa kali mendapatkan kata pedas sebagai teguran. Beberapa perlakuan dibedakan juga pernah dirasakan. Namun, beberapa dari merekapun banyak yang menyambut baik dan membantuku dalam proses belajar.

Berikut dan berikutnya akupun mulai memanjangkan dan menjulurkan jilbabku. Meskipun mulanya jilbab lebih panjang daripada baju yang kukenakan, tapi alhamdulillah berlahan aku menyesuaikan. Kenyamananlah yang mendorongku dan inilah perintah Ilah sebagai kasih sayangNya kepada kaum Hawa, yaitu kita para muslimah :

"Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu, dan isteri-isteri orang mu’min, hendaklah mereka mengulurkan jilbab-jilbab mereka ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karenanya mereka tidak diganggu. Dan adalah Allah, Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Al-Ahzab : 59).

"Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepada kalian untuk menutupi aurat kalian dan pakaian yang indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang terbaik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat." (QS. Al-A'raf : 26).

Alhamdulillah, Allah menuntunku sampai di sini, sampai kesadaran untuk mengenakan pakaian takwa.

Tulisan terinspirasi oleh salah seorang saudari yang membahas mengenai kurang respeknya terhadap para jilbaber yang seringnya memandang sebelah mata muslimah lain yang belum mengenakan jilbab dan muslimah lain yang dalam masa metamorfosanya dalam menemukan pakaian takwa. Serta sedikit pengalaman yang kualami dari non jilbaber menjadi jilbaber.

Sebenarnya apakah yang membedakan dan membatasinya? Masihkah muslimah terkotak?

Ketika ada seorang muslimah yang belum berjilbab atau muslimah yang belum menjulurkan jilbabnya di tengah-tengah teman jilbaber, haruskah dipandang sebelah mata? Dan sebaliknya, ketika muslimah jilbaber berada di antara muslimah yang belum berjilbab, muslimah yang belum menjulurkan jilbabnya, haruskah dipandang aneh?

Aku adalah MUSLIMAH, bukan jilbaber atau non jilbaber!

Perjalanan hijrah dan belajar menuju hamba yang lebih baik adalah bukan sesuatu yang harus dipandang sebelah mata. Jilbab takwa adalah sebuah keharusan yang diperintahkan Allah sebagai wujud kasih sayang dan perlindungan. Tapi biarlah masing-masing kita menemukannya sebagai suatu kesadaran dan pemahaman, karena kita memiliki metamorfosa yang berbeda-beda. Dalam perkembangannya, alhamdulillah banyak para muslimah kini tengah menutup auratnya, meskipun dengan motif yang berbeda-beda. Tapi muslimah tidak sampai di situ, karena agama Allah begitu luas jangkauannya. Kita tidak boleh hanya di tepi untuk mempelajarinya. Mari kita mengenalnya, mencintai, dan menerapkan. Marilah kita saling mengingatkan, menguatkan, dan saling belajar. Jilbab bukan saja sebuah tuntutan, namun juga sebuah tuntunan dan kebutuhan. Rasa tak pantas dan tidak berani mengenakan, marilah kita enyahkan, karena kita muslimah adalah cerminan Islam, karena dengannya kita akan tertuntun untuk mencari, menemukan, dan menjadi diri yang baik dan santun.

Perjalanan hijrah menuju hamba yang lebih baik juga bukanlah sesuatu yang harus aneh. Anehkah ketika saudari muslimah kita tengah berusaha menjadi hamba yang taat dengan jilbab lebarnya? Fanatikkah ketika sedang belajar mengikuti perintah dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah? Bantulah kami beristiqamah. Karena bukankah semakin naik kelas, ujian-ujian kami akan semakin susah? Bukankah semakin tinggi pohon akan semakin kencang angin menerjangnya? Jangan cemoohkan ketika kami terjatuh, tapi tariklah kami untuk bangun kembali. Maafkan kami ketika kami mulai sombong karena ghirah yang membara. Sekali lagi, marilah kita saling mengingatkan dan menguatkan sebagai seorang muslimah, sebagai hamba Allah yang ingin meraih ridhaNya.

Jangan tuduh aku telah baik karena aku seorang jilbaber, dan jangan tuduh aku tidak lebih baik karena aku belum berjilbab atau bukan jilbaber. Tapi tataplah aku sebagai seorang muslimah yang sedang bermetamorfosa menjadi kupu-kupu dengan sayap yang indah ingin menuju hamba terbaikNya. Dan, Ya Allah, padaMulah kami mohon perlindungan agar niat menjadi hamba yang lebih baik dan istiqamah di jalanMu tetap terazzamkan. Allahumma amiiin…

Allahu a'lam bishshawab.

(Copas From :http://nur.kotasantri.com)

Untuk aku dan kami para muslimah.
ReadMore...

Share

Kamis, 28 April 2011

Just The Way You Are


Seorang pria dan wanita menikah dan acara pernikahannya sungguh meriah. Semua kawan-kawan dan keluarga mereka hadir menyaksikan dan menikmati hari yang berbahagia tersebut. Suatu acara yang luar biasa mengesankan.

Mempelai wanita begitu anggun dalam gaun putihnya dan pengantin pria dalam jas/tuxedo hitam yang gagah. Setiap pasang mata yang memandang setuju mengatakan bahwa mereka sungguh-sungguh saling mencintai.
Beberapa bulan kemudian, sang istri berkata kepada suaminya, "Sayang, aku baru membaca sebuah artikel di majalah tentang bagaimana memperkuat tali pernikahan" katanya sambil menyodorkan majalah tersebut. "Masing-masing kita akan mencatat hal-hal yang kurang kita sukai dari pasangan kita. Kemudian, kita akan membahas bagaimana merubah hal-hal tersebut dan membuat hidup pernikahan kita bersama lebih bahagia"

Suaminya setuju dan mereka mulai memikirkan hal-hal dari pasangannya yang tidak mereka sukai dan berjanji tidak akan tersinggung ketika pasangannya mencatat hal-hal yang kurang baik sebab hal tersebut untuk kebaikkan mereka bersama.
Malam itu mereka sepakat untuk berpisah kamar dan mencatat apa yang terlintas dalam benak mereka masing-masing. Besok pagi ketika sarapan, mereka siap mendiskusikannya. "Aku akan mulai duluan ya", kata sang istri. Ia lalu mengeluarkan daftarnya. Banyak sekali yang ditulisnya, sekitar 2 halaman. Ketika ia mulai membacakan satu persatu hal yang tidak dia sukai dari suaminya, ia memperhatikan bahwa airmata suaminya mulai mengalir. "Maaf, apakah aku harus berhenti?" tanyanya.

"Oh tidak, lanjutkan" jawab suaminya. Lalu sang istri melanjutkan membacakan semua yang terdaftar, lalu kembali melipat kertasnya dengan manis diatas meja dan berkata dengan bahagia... "Sekarang gantian ya, engkau yang membacakan daftarmu".

Dengan suara perlahan suaminya berkata "Aku tidak mencatat sesuatupun di kertasku. Aku berpikir bahwa engkau sudah sempurna, dan aku tidak ingin merubahmu. Engkau adalah dirimu sendiri. Engkau cantik dan baik bagiku. Tidak satupun dari pribadimu yang kudapatkan kurang"

Sang istri tersentak dan tersentuh oleh pernyataan dan ungkapan cinta serta isi hati suaminya. Bahwa suaminya menerimanya apa adanya, Ia menunduk dan menangis.
Dalam hidup ini, banyak kali kita merasa dikecewakan, depressi, dan sakit hati. Sesungguhnya tak perlu menghabiskan waktu memikirkan hal- hal tersebut. Hidup ini penuh dengan keindahan, kesukacitaan dan pengharapan. Mengapa harus menghabiskan waktu memikirkan sisi yang buruk, mengecewakan dan menyakitkan jika kita bisa menemukan banyak hal-hal yang indah di sekeliling kita?
Kita akan menjadi orang yang berbahagia jika kita mampu melihat dan bersyukur untuk hal-hal yang baik dan mencoba melupakan yang buruk.

Cinta tak pernah memandang kekurangan orang yang kita sayangi
dan kita cintai. Cinta hanya akan membawa kebahagian dan saling berbagi untuk memahami kekurangan masing-masing. mencintai dengan apa adanya.

Cinta tak pernah menyakiti, yang sebenarnya adalah menambah kedewasaan dan cara berpikir kita untuk memandang hidup, sebagai kasih karunia Allah yang terbaik. Cintailah semua makhluk dengan harapan semua berbahagia
katakan pada pasangan kita : I Love U Just The Way You Are....
Jangan biarkan kekurangan yg kita dapati dari pasangan kita 'kan mengalahkan dan menutupi semua kelebihan, kebaikan2 dan keutamaan pasangan kita...no body perfect...
ReadMore...

Share

Jumat, 18 Maret 2011

Menerima yang Tidak Sempurna



















Wahai sahabat,

Apa yg membuatmu tertarik pada seseorang?
Apa yg membuatmu memutuskan untuk mencintai seseorang dengan segala kekurangannya?
Apa yg membuatmu memilih seseorang menjadi pendampingmu?

Duh… jawaban pertanyaan ini pasti telah ada
didalam hati mu, dengan segala pertimbangan dan pemikiran yang dalam
atau mungkin kamu hanya asal memilih/memutuskan?. Dan padahal sebelum
memutuskan pilihanmu, kamu tentu menyadari bahwa masih banyak orang
lain yang lebih menarik, lebih pandai, lebih kaya, lebih alim daripada
pasanganmu tetapi mengapa kamu tetap memilih untuk mencintainya?

Dan perlu kamu ketahui perasaan cinta, simpatik, tertarik,
akan selalu datang dalam berbagai kesempatan pada kehidupan kita.
Tetapi mengapa kamu tetap memilih untuk mencintainya?

Mungkin kamu sudah tahu, mencari seseorang yang
sempurna sesuai keinginan hati itu sulit, jadi mengapa kamu tetap
mencarinya? ini bukanlah suatu keputusasaan tapi Mengapa kamu tidak
mencari yang seseorang yang tidak sempurna kemudian menjadikannya
menjadi sempurna sesuai hatimu?.

Dan perlu kamu ketahui, kita hadir di kehidupan ini tentunya bukan
untuk mencari seseorang yang sempurna untuk dicintai tetapi untuk
belajar mencintai orang yang tidak sempurna dengan cara yang sempurna.


sudah menjadi tugasmulah Wahai sahabat,

Jika pasanganmu belum bersinar, maka tugasmulah memancarkan cahayanya.
Jika pasanganmu belum sempurna, maka tugasmulah yang membuatnya
sempurna menurut hatimu.jangan kau menuntut untuk mendapatkan
bidadari/pangeran yang sempurna, tapi binalah dan tuntunlah pasanganmu
agar menjadi bidadari/pangeran yang sempurna menurutmu.Dan akhirnya
semua yang kamu inginkan akan menjadi sempurna tentulah karena
keberadaanmu secara bersama.

Ya Rabb….Aku tidak meminta seorang yang
sempurna, namun aku meminta seorang yang tidak sempurna, sehingga aku
dapat membuatnya sempurna dimataMU..”.



Ya Rabb….Jika orang lain memohon kepada-Mu
untuk menikah dengan orang yang mereka cintai, maka aku memohon
kepada-Mu, lapangkan hatiku untuk mencintai orang yang kelak menikah dengaku
ReadMore...

Share

Rabu, 09 Februari 2011

Cara Membuat Tulisan Berjalan (Marquee)

Bagi Para Bloger yang rasa ingin taunya Tinggi,
Mungkin Pernah, Melihat di Blog tetangga yang terdapat Tulisan berjalan atau bisanya di sebut dengan "Marquee", pada penasaran kan?? dan terus nanya sana sini, sampe ahli ilmu Dunia maya, si Mbk google.. :)
Nah.. disini saya Mencoba untuk Memposting bagaimana cara membuat Marquee, ok Lets Follows Me..

To The Point aja ya:

1. Log in ke Blogger
2. Masuk ke Dasbor
3. Pilih Tata Letak
4. Tambah Target / Add As Target (terserah mau di Letakin diMana)
5. Pilih HTML/JavaScript
6. Marquee banyak Jenisnya, saya akan Coba Memaparkan satu-Persatu :)

a. Dasar Marquee


<marquee>Tulisan Anda</marquee>

Example :
Selamat Mencoba


Ok, Sekian... hehe
uPPss.. Bercanda, Masih banyak Lagi, pasti belum Puas kan?
nah.. Kita Juga bisa Mengatur Kecepatannya, bukan dalam Mengendarai ajah, Marquee juga bisa,

b. Mengatur Kecepatan Marquee

<marquee scrollamount="2">Tulisan Anda</marquee>
<marquee scrollamount="3">Tulisan Anda</marquee>
<marquee scrollamount="4">Tulisan Anda</marquee>


Example :

Selamat Mencoba
Selamat Mencoba
Selamat Mencoba


Sudah Lom?? Lom lah ya, Ok Kita lanjutkan lagi yah, Simak lagi nah, pasti masih belum puaskan?, pasti timbul pertanyaan "Bagaimana cara Untuk Merubah Arah Bergeraknya?", hmm.. Jangan Khawatir, ana akan jabarkan lagi :

c. Cara Mengatur Arah Marquee

---Tulisan Bergerak dari Arah Kanan (Right)
<marquee scrollamount="2" direction="right">Tulisan Anda</marquee>

---Tulisan Bergerak dari Arah Atas (Up)
<marquee scrollamount="2" direction="up" width="100%" height="50">Tulisan Anda</marquee>

---Tulisan Bergerak dari Arah Bawah (Down)
<marquee scrollamount="2" direction="down" width="100%" height="50">Tulisan Anda</marquee>

Example :
Selamat Mencoba
Selamat Mencoba
Selamat Mencoba


Khusus untuk perintah arah atas (up) dan bawah (down), sebaiknya kamu menambahkan perintah pengaturan lebar (width) dan tinggi (height) supaya tidak terlalu tinggi atau terlalu pendek.

Nah.. Sudah kan?? Hmmm.. Masih Kurang yah? ok, Sekarang Mari kita Pelajari Bagaimana cara nya Jika Pergerakan nya bisa Bolak-Balik, Jadi Tidak Menghilang ke Arah Lawan nya tadi, Ok.. let's Follow me,

d. Arah Tulisan Bolak-Balik

Biar Tulisan Anda Bisa Bolak Balik, Tinggal Menambahkan behavior="alternate"

<marquee behavior="alternate">Tulisan Anda</marquee>

Example :
Selamat Mencoba


Dan utuk mengatur Kecepatannya, anda Tinggal Mengulang Langkah yang telah di jabarkan tadi di atas. Masih Kurang kan?? hadooWh.. hehe Ok, We will See..

e. Membuat tulisan bergerak menjadi diam dan bergerak lagi

Jika tulisan bergerak kamu ingin diam jika ditunjuk oleh pointer mouse dan bergerak lagi setelah pointer mouse itu dijauhkan maka kamu harus menambahkan onmouseover="this.stop()" (perintah supaya berhenti) dan onmouseout="this.start()" (perintah supaya bergerak lagi) pada perintah-perintah tadi, seperti contoh berikut:

<marquee behavior="alternate" onmouseover="this.stop()" onmouseout="this.start()">Tulisan Anda"</marquee>

Example :
Selamat Mencoba


Coba Arahkan Mouse/Poninter Anda ke Tulisan Tersebut!!!
Ok, ana Pun Mulai Letih, tapi Untuk Anda yang akan mencoba, ana akan jelaskan satu lagi :

f. Menambahkan background warna

Untuk menambahkan backgound pada tulisan, kamu cukup menambahkan perintah bgcolor="warna" (warna: red, blue, orange, green, dll) atau perintah bgcolor="#kode warna" (mengenai kode warna silahkan baca artikel ini) pada perintah-perintah tadi, seperti contoh berikut:

<marquee behavior="alternate" direction="left" bgcolor="orange"><b>Tulisan Anda</b></marquee>
<marquee behavior="alternate" direction="right" bgcolor="#FDEAE8"><b>Tulisan Anda</b></marquee>


Example :
Selamat Mencoba
Selamat Mencoba


Nah... Sekarang Sudah Jelas kan???, Hmm.. Belum? Adoowh.. hehe
Keep Fighting yaH.. Keep Studying.. Seperti Admin Jugah :)
Selama Mencoba!!!!
ReadMore...

Share

Jumat, 04 Februari 2011

Obat Ketika Merindukan si "dia"

Tak bisa disangkal, manusia akan selalu bersentuhan dengan
cinta. Sementara kecintaan memberikan buah kerinduan. Orang
yang mencinta akan rindu kepada orang yang dicintainya.


Kerinduan kepada kekasih, seringkali membekaskan duka. Karena
sudah tahu bahwa pacaran bukanlah jalan yang halal untuk
ditempuh, maka nikahlah satu-satunya yang jadi pilihan. Padahal
si pria belum mampu memberi nafkah lahir. Wanita pun masih muda
dan dituntut oleh orang tua untuk menyelesaikan sekolah atau
meraih gelar. Akhirnya, karena tidak kesampaian untuk nikah,
maka pacaran terselubung sebagai jalan keluar karena tidak kuat
menahan rasa rindu pada si dia. Lewat chatting, inbox FB atau
sms jadi jalur alternatif.


Inilah yang dialami pemuda masa kini. Mungkin juga dialami para
aktivis dakwah. Agar dikira tidak melalui pacaran, maka sms dan
chatting yang jadi pilihan. Seharusnya rasa rindu ini bisa
dipendam dengan melakukan beberapa kiat yang akan kami
utarakan[1]. Semoga Allah senantiasa memberi taufik.

Terapi dari Rasa Rindu dengan Segera Nikah

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ


“Wahai para pemuda, barangsiapa yang memiliki baa-ah[2], maka
menikahlah. Karena itu lebih akan menundukkan pandangan dan
lebih menjaga kemaluan. Barangsiapa yang belum mampu, maka
berpuasalah karena puasa itu bagai obat pengekang baginya.”[3]

Yang dimaksud dengan syabab (pemuda) di sini adalah siapa saja
yang belum mencapai usia 30 tahun. Inilah pendapat ulama-ulama
Syafi’iyah.[4]

Secara bahasa, baa-ah bermakna jima’ (berhubungan suami istri).
Sedangkan mengenai makna baa’ah dalam hadits di atas terdapat
ada dua pendapat di antara para ulama, namun intinya kembali
pada satu makna.

Pertama: makna baa-ah adalah sebagaimana makna secara bahasa
yaitu jima’. Sehingga makna hadits adalah barangsiapa yang
mempunyai kemampuan untuk berjima’ karena mampu memberi nafkah
nikah, maka menikahlah. Barangsiapa yang tidak mampu berjima’
karena ketidakmampuannya memberi nafkah, maka hendaklah ia
memperbanyak puasa untuk menekan syahwatnya dan untuk
menghilangkan angan-angan jeleknya.

Pendapat kedua: makna baa-ah adalah kemampuan memberi nafkah.
Dimaknakan demikian karena konsekuensi dari seseorang mampu
berjima’, maka tentu ia harus mampu memberi nafkah. Sehingga
makna hadits adalah barangsiapa yang telah mampu memberi nafkah
nikah, maka hendaklah ia menikah. Barangsiapa yang tidak mampu,
maka berpuasalah untuk menekan syahwatnya.

Jadi maksud dari dua pendapat ini adalah sama yaitu harus punya
kemampuan untuk memberi nafkah. Sehingga inilah yang menjadi
syarat seseorang (khususnya pria) untuk membina rumah tangga
dengan kekasih pilihan, yaitu ia memiliki kemampuan untuk
memberi nafkah keluarga. Hal ini yang banyak disalahpahami
sebagian pemuda. Mereka ngebet minta nikah pada ortunya.
Padahal sesuap nasi saja masih ngemis pada ortunya. Hanya Allah
yang memberi taufik.

Dari sini, barangsiapa yang memiliki kemampuan, maka segeralah
untuk menikah guna memadamkan rasa rindu yang ada. Menikah di
sini tidak mesti dengan orang yang selalu dirindukan. Boleh
jadi, juga dengan orang lain. Karena nikah telah mencukupkan
segala kebutuhan jiwa di samping dalam nikah akan ditemui
banyak keberkahan. Jika memungkinkan menikah dengan orang yang
dirindukan, maka menikahlah dengannya. Ini merupakan terapi
manjur.

Berusaha untuk Ikhlas dalam Beribadah

Ikhlas adalah obat manjur penyakit rindu. Jika seseorang benar
-benar ikhlas menghadapkan diri pada Allah, maka Allah akan
menolongnya dari penyakit rindu dengan cara yang tak pernah
terbetik di hati sebelumnya. Cinta pada Allah dan nikmat dalam
beribadah akan mengalahkan cinta-cinta lainnya.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan, “Sungguh, jika hati
telah merasakan manisnya ibadah kepada Allah dan ikhlas kepada
-Nya, niscaya ia tidak akan menjumpai hal-hal lain yang lebih
manis, lebih indah, lebih nikmat dan lebih baik daripada Allah.
Manusia tidak akan meninggalkan sesuatu yang dicintainya,
melainkan setelah memperoleh kekasih lain yang lebih
dicintainya. Atau karena adanya sesuatu yang ditakutinya. Cinta
yang buruk akan bisa dihilangkan dengan cinta yang baik. Atau
takut terhadap sesuatu yang membahayakannya.”

Hati yang tidak ikhlas akan selalu diombang-ambingkan nafsu,
keinginan, tuntutan serta cinta yang memabukkan. Keadaannya tak
beda dengan sepotong ranting yang meliuk ke sana kemari
mengikuti arah angin.

Banyak Memohon pada Allah

Setiap do’a yang kita panjatkan pasti akan bermanfaat. Boleh
jadi do’a tersebut segera dikabulkan oleh Allah. Boleh jadi
sebagai simpanan di akhirat. Boleh jadi dengan do’a kita tadi,
Allah akan menghilangkan kejelekan yang semisal.


Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

« ما مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ وَلاَ قَطِيعَةُ رَحِمٍ إِلاَّ أَعْطَاهُ اللَّهُ بِهَا إِحْدَى ثَلاَثٍ إِمَّا أَنْ تُعَجَّلَ لَهُ دَعْوَتُهُ وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِى الآخِرَةِ وَإِمَّا أَنُْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنَ السُّوءِ مِثْلَهَا

». قَالُوا إِذاً نُكْثِرُ. قَالَ « اللَّهُ أَكْثَرُ »

“Tidaklah seorang muslim memanjatkan do’a pada Allah selama
tidak mengandung dosa dan memutuskan silaturahmi (antar
kerabat, pen) melainkan Allah akan beri padanya tiga hal: [1]
Allah akan segera mengabulkan do’anya, [2] Allah akan
menyimpannya baginya di akhirat kelak, dan [3] Allah akan
menghindarkan darinya kejelekan yang semisal.” Para sahabat
lantas mengatakan, “Kalau begitu kami akan memperbanyak berdo’

a.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berkata, “Allahu
akbar (Allah Maha besar).”[5]
Ketika seseorang berada dalam kesempitan dan dia bersungguh-
sungguh dalam berdo’a, merasakan kebutuhannya pada Allah,
niscaya Allah akan mengabulkan do’anya. Termasuk di antaranya
apabila seseorang memohon pada Allah agar dilepaskan dari
penyakit rindu dan kasmaran yang terasa mengoyak-ngoyak
hatinya. Penyakit yang menyebabkan dirinya gundah gulana, sedih
dan sengsara. Oleh karena itu, perbanyaklah do’a.


Memenej Pandangan

Pandangan yang berulang-ulang adalah pemantik terbesar yang
menyalakan api hingga terbakarlah api dengan kerinduan. Orang
yang memandang dengan sepintas saja jarang yang mendapatkan
rasa kasmaran. Namun pandangan yang berulang-ulanglah yang
merupakan biang kehancuran. Oleh karena itu, Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam memerintahkan kita untuk menundukkan
pandangan agar hati ini tetap terjaga. Dari Jarir bin Abdillah,
beliau mengatakan,

سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَنْ نَظَرِ الْفُجَاءَةِ فَأَمَرَنِى أَنْ أَصْرِفَ بَصَرِى

“Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
tentang pandangan yang cuma selintas (tidak sengaja). Kemudian
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kepadaku
agar aku segera memalingkan pandanganku.”[6]

Mujahid mengatakan,

غَضُّ الْبَصَرِ عَنْ مَحَارِمِ اللَّهِ يُورِثُ حُبَّ اللَّهِ

“Menundukkan pandangan dari berbagai hal yang diharamkan oleh
Allah, akan menimbulkan rasa cinta pada Allah.”[7]Berarti
menahan pandangan dari wanita yang bukan mahrom akan
menimbulkan rasa cinta pada Allah. Menundukkan pandangan yang
dimaksud di sini ada dua macam yaitu memandang aurat sesama
jenis dan memandang wanita yang bukan mahram.

Tiga faedah dari menundukkan pandangan telah disebutkan oleh
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah[8].

Pertama: Akan merasakan manis dan lezatnya iman. Barangsiapa
meninggalkan sesuatu karena Allah, Dia akan memberi ganti
dengan yang lebih baik.

Kedua: Akan memberi cahaya pada hati dan akan memiliki firasat
yang begitu cemerlang.

Ketiga: Akan lebih menguatkan hati.
Lebih Giat Menyibukkan Diri

Dalam situasi kosong kegiatan biasanya seseorang lebih mudah
untuk berangan memikirkan orang yang ia cintai. Dalam keadaan
sibuk luar biasa berbagai pikiran tersebut mudah untuk lenyap
begitu saja. Oleh karena itu, untuk memangkas kerinduan
seseorang hendaknya menyibukkan diri dengan hal-hal yang
bermanfaat baik untuk dunia atau akhirat. Hakikat dari rasa
rindu adalah kesibukan hati yang kosong. Di kala sepi sendiri,
tanpa aktivitas muncullah bayangan sang kekasih, wajah, gerak-
gerik, dan segala yang berkaitan dengannya. Seluruhnya hanya
sekedar bayangan dan khayalan yang berakhir dengan kesedihan
diri. Tiada manfaatnya sedikit pun bagi kehidupan kita.

Ibnul Qayyim menyebutkan nasehat seorang sufi yang ditujukan
pada Imam Asy Syafi’i. Ia berkata,

وَنَفْسُكَ إِنْ أَشْغَلَتْهَا بِالحَقِّ وَإِلاَّ اشْتَغَلَتْكَ بِالبَاطِلِ

“Jika dirimu tidak tersibukkan dengan hal-hal yang baik (haq),
pasti akan tersibukkan dengan hal-hal yang sia-sia (batil).”[9]


Menghindari Nyanyian dan Film Percintaan

Nyanyian dan film-film percintaan memiliki andil besar untuk
mengobarkan kerinduan pada orang yang dicintai. Apalagi jika
nyanyian tersebut dikemas dengan mengharu biru, mendayu-dayu
tentu akan menggetarkan hati orang yang sedang ditimpa
kerinduan. Akibatnya rasa rindu kepadanya semakin memuncak,
berbagai angan-angan yang menyimpang pun terbetik dalam hati
dan pikiran. Bila demikian, sudah layak jika nyanyian dan
tontonan seperti ini dan secara umum ditinggalkan. Demi
keselamatan dan kejernihan hati. Sehingga sempat diungkapkan
oleh beberapa ulama nyanyian adalah mantera-mantera zina.

Ibnu Mas’ud mengatakan, “Nyanyian menumbuhkan kemunafikan dalam
hati sebagaimana air menumbuhkan sayuran.”

Fudhail bin Iyadh[10] mengatakan, “Nyanyian adalah mantera-
mantera zina.”

Adh Dhohak[11] mengatakan, “Nyanyian itu akan merusak hati dan
akan mendatangkan kemurkaan Allah.”[12]

Imam Asy Syafi’i berkata, “Nyanyian adalah suatu hal yang sia-
sia yang tidak kusukai karena nyanyian itu adalah seperti
kebatilan. Siapa saja yang sudah kecanduan mendengarkan
nyanyian, maka persaksiannya tertolak.”[13]


Bayangkan Kekurang Si Dia

Ingatlah selalu, orang yang engkau rindukan bukanlah pribadi
yang sempurna. Ia sangat banyak kekurangan, sehingga tidak
layak untuk dipuja, disanjung atau senantiasa dirindukan. Orang
yang dirindukan sebenarnya tidak seperti yang dikhayalkan dalam
lamuman.

Ibnul Jauzi berkata, “Sesungguhnya manusia itu penuh dengan
najis dan kotoran. Sementara orang yang dimabuk cinta
senantiasa melihat kekasihnya dalam keadaan sempurna.
Disebabkan cinta ia tidak lagi melihat adanya aib.
Kita bisa menghukumi sesuatu dengan timbangan keadilan
sedangkan orang yang sedang kasmaran tengah dikuasai oleh hawa
nafsunya sehingga tak dapat bersikap dengan adil. Kecintaannya
menutupi seluruh aib yang dimiliki oleh pasangannya.

Para ahli hikmah berkata, “Mata yang diliputi oleh hawa nafsu
akan menjadi buta.”

Semoga Allah memberi taufik. Segala puji bagi Allah yang dengan
nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna.
ReadMore...

Share

Senin, 31 Januari 2011

Ngeprint Sebentar Lagi Bisa Langsung dari Gmail


Google memperkenalkan layanan terbarunya berbasis Cloud Computing. Layanan bernama Google Cloud Print for mobile ini memungkinkan pengguna mencetak dokumen, langsung dari ponsel.

Tampaknya Google sedikit 'panas' dalam bersaing dengan Apple. Pasalnya belum lama Apple memperkenalkan layanan serupa bernama AirPrint di semua platform iOS, Google langsung memperkenalkan layanan ini di awal tahun 2011.

Sayangnya, layanan ini saat ini hanya berlaku bagi Google Docs dan Gmail bagi ponsel-ponsel yang mendukung format HTML5.

Sebenarnya layanan ini telah disinggung Google sejak April tahun lalu. Seperti dikutip detikINET dari techtree, Selasa (25/1/2011), Google pun menjelaskan bahwa layanan Cloud Print mereka bakal juga bisa dilakukan via web ataupun desktop selain di mobile.

Dengan demikian, Google Cloud Print bakal bersaing langsung dengan Apple AirPrint. Sayangnya Google belum melakukan kerjasama dengan vendor printer. Sementara teknologi AirPrint telah digunakan di sejumlah printer milik Hewlett-Packard.
ReadMore...

Share