Rabu, 09 Februari 2011

Cara Membuat Tulisan Berjalan (Marquee)

Bagi Para Bloger yang rasa ingin taunya Tinggi,
Mungkin Pernah, Melihat di Blog tetangga yang terdapat Tulisan berjalan atau bisanya di sebut dengan "Marquee", pada penasaran kan?? dan terus nanya sana sini, sampe ahli ilmu Dunia maya, si Mbk google.. :)
Nah.. disini saya Mencoba untuk Memposting bagaimana cara membuat Marquee, ok Lets Follows Me..

To The Point aja ya:

1. Log in ke Blogger
2. Masuk ke Dasbor
3. Pilih Tata Letak
4. Tambah Target / Add As Target (terserah mau di Letakin diMana)
5. Pilih HTML/JavaScript
6. Marquee banyak Jenisnya, saya akan Coba Memaparkan satu-Persatu :)

a. Dasar Marquee


<marquee>Tulisan Anda</marquee>

Example :
Selamat Mencoba


Ok, Sekian... hehe
uPPss.. Bercanda, Masih banyak Lagi, pasti belum Puas kan?
nah.. Kita Juga bisa Mengatur Kecepatannya, bukan dalam Mengendarai ajah, Marquee juga bisa,

b. Mengatur Kecepatan Marquee

<marquee scrollamount="2">Tulisan Anda</marquee>
<marquee scrollamount="3">Tulisan Anda</marquee>
<marquee scrollamount="4">Tulisan Anda</marquee>


Example :

Selamat Mencoba
Selamat Mencoba
Selamat Mencoba


Sudah Lom?? Lom lah ya, Ok Kita lanjutkan lagi yah, Simak lagi nah, pasti masih belum puaskan?, pasti timbul pertanyaan "Bagaimana cara Untuk Merubah Arah Bergeraknya?", hmm.. Jangan Khawatir, ana akan jabarkan lagi :

c. Cara Mengatur Arah Marquee

---Tulisan Bergerak dari Arah Kanan (Right)
<marquee scrollamount="2" direction="right">Tulisan Anda</marquee>

---Tulisan Bergerak dari Arah Atas (Up)
<marquee scrollamount="2" direction="up" width="100%" height="50">Tulisan Anda</marquee>

---Tulisan Bergerak dari Arah Bawah (Down)
<marquee scrollamount="2" direction="down" width="100%" height="50">Tulisan Anda</marquee>

Example :
Selamat Mencoba
Selamat Mencoba
Selamat Mencoba


Khusus untuk perintah arah atas (up) dan bawah (down), sebaiknya kamu menambahkan perintah pengaturan lebar (width) dan tinggi (height) supaya tidak terlalu tinggi atau terlalu pendek.

Nah.. Sudah kan?? Hmmm.. Masih Kurang yah? ok, Sekarang Mari kita Pelajari Bagaimana cara nya Jika Pergerakan nya bisa Bolak-Balik, Jadi Tidak Menghilang ke Arah Lawan nya tadi, Ok.. let's Follow me,

d. Arah Tulisan Bolak-Balik

Biar Tulisan Anda Bisa Bolak Balik, Tinggal Menambahkan behavior="alternate"

<marquee behavior="alternate">Tulisan Anda</marquee>

Example :
Selamat Mencoba


Dan utuk mengatur Kecepatannya, anda Tinggal Mengulang Langkah yang telah di jabarkan tadi di atas. Masih Kurang kan?? hadooWh.. hehe Ok, We will See..

e. Membuat tulisan bergerak menjadi diam dan bergerak lagi

Jika tulisan bergerak kamu ingin diam jika ditunjuk oleh pointer mouse dan bergerak lagi setelah pointer mouse itu dijauhkan maka kamu harus menambahkan onmouseover="this.stop()" (perintah supaya berhenti) dan onmouseout="this.start()" (perintah supaya bergerak lagi) pada perintah-perintah tadi, seperti contoh berikut:

<marquee behavior="alternate" onmouseover="this.stop()" onmouseout="this.start()">Tulisan Anda"</marquee>

Example :
Selamat Mencoba


Coba Arahkan Mouse/Poninter Anda ke Tulisan Tersebut!!!
Ok, ana Pun Mulai Letih, tapi Untuk Anda yang akan mencoba, ana akan jelaskan satu lagi :

f. Menambahkan background warna

Untuk menambahkan backgound pada tulisan, kamu cukup menambahkan perintah bgcolor="warna" (warna: red, blue, orange, green, dll) atau perintah bgcolor="#kode warna" (mengenai kode warna silahkan baca artikel ini) pada perintah-perintah tadi, seperti contoh berikut:

<marquee behavior="alternate" direction="left" bgcolor="orange"><b>Tulisan Anda</b></marquee>
<marquee behavior="alternate" direction="right" bgcolor="#FDEAE8"><b>Tulisan Anda</b></marquee>


Example :
Selamat Mencoba
Selamat Mencoba


Nah... Sekarang Sudah Jelas kan???, Hmm.. Belum? Adoowh.. hehe
Keep Fighting yaH.. Keep Studying.. Seperti Admin Jugah :)
Selama Mencoba!!!!
ReadMore...

Share

Jumat, 04 Februari 2011

Obat Ketika Merindukan si "dia"

Tak bisa disangkal, manusia akan selalu bersentuhan dengan
cinta. Sementara kecintaan memberikan buah kerinduan. Orang
yang mencinta akan rindu kepada orang yang dicintainya.


Kerinduan kepada kekasih, seringkali membekaskan duka. Karena
sudah tahu bahwa pacaran bukanlah jalan yang halal untuk
ditempuh, maka nikahlah satu-satunya yang jadi pilihan. Padahal
si pria belum mampu memberi nafkah lahir. Wanita pun masih muda
dan dituntut oleh orang tua untuk menyelesaikan sekolah atau
meraih gelar. Akhirnya, karena tidak kesampaian untuk nikah,
maka pacaran terselubung sebagai jalan keluar karena tidak kuat
menahan rasa rindu pada si dia. Lewat chatting, inbox FB atau
sms jadi jalur alternatif.


Inilah yang dialami pemuda masa kini. Mungkin juga dialami para
aktivis dakwah. Agar dikira tidak melalui pacaran, maka sms dan
chatting yang jadi pilihan. Seharusnya rasa rindu ini bisa
dipendam dengan melakukan beberapa kiat yang akan kami
utarakan[1]. Semoga Allah senantiasa memberi taufik.

Terapi dari Rasa Rindu dengan Segera Nikah

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ


“Wahai para pemuda, barangsiapa yang memiliki baa-ah[2], maka
menikahlah. Karena itu lebih akan menundukkan pandangan dan
lebih menjaga kemaluan. Barangsiapa yang belum mampu, maka
berpuasalah karena puasa itu bagai obat pengekang baginya.”[3]

Yang dimaksud dengan syabab (pemuda) di sini adalah siapa saja
yang belum mencapai usia 30 tahun. Inilah pendapat ulama-ulama
Syafi’iyah.[4]

Secara bahasa, baa-ah bermakna jima’ (berhubungan suami istri).
Sedangkan mengenai makna baa’ah dalam hadits di atas terdapat
ada dua pendapat di antara para ulama, namun intinya kembali
pada satu makna.

Pertama: makna baa-ah adalah sebagaimana makna secara bahasa
yaitu jima’. Sehingga makna hadits adalah barangsiapa yang
mempunyai kemampuan untuk berjima’ karena mampu memberi nafkah
nikah, maka menikahlah. Barangsiapa yang tidak mampu berjima’
karena ketidakmampuannya memberi nafkah, maka hendaklah ia
memperbanyak puasa untuk menekan syahwatnya dan untuk
menghilangkan angan-angan jeleknya.

Pendapat kedua: makna baa-ah adalah kemampuan memberi nafkah.
Dimaknakan demikian karena konsekuensi dari seseorang mampu
berjima’, maka tentu ia harus mampu memberi nafkah. Sehingga
makna hadits adalah barangsiapa yang telah mampu memberi nafkah
nikah, maka hendaklah ia menikah. Barangsiapa yang tidak mampu,
maka berpuasalah untuk menekan syahwatnya.

Jadi maksud dari dua pendapat ini adalah sama yaitu harus punya
kemampuan untuk memberi nafkah. Sehingga inilah yang menjadi
syarat seseorang (khususnya pria) untuk membina rumah tangga
dengan kekasih pilihan, yaitu ia memiliki kemampuan untuk
memberi nafkah keluarga. Hal ini yang banyak disalahpahami
sebagian pemuda. Mereka ngebet minta nikah pada ortunya.
Padahal sesuap nasi saja masih ngemis pada ortunya. Hanya Allah
yang memberi taufik.

Dari sini, barangsiapa yang memiliki kemampuan, maka segeralah
untuk menikah guna memadamkan rasa rindu yang ada. Menikah di
sini tidak mesti dengan orang yang selalu dirindukan. Boleh
jadi, juga dengan orang lain. Karena nikah telah mencukupkan
segala kebutuhan jiwa di samping dalam nikah akan ditemui
banyak keberkahan. Jika memungkinkan menikah dengan orang yang
dirindukan, maka menikahlah dengannya. Ini merupakan terapi
manjur.

Berusaha untuk Ikhlas dalam Beribadah

Ikhlas adalah obat manjur penyakit rindu. Jika seseorang benar
-benar ikhlas menghadapkan diri pada Allah, maka Allah akan
menolongnya dari penyakit rindu dengan cara yang tak pernah
terbetik di hati sebelumnya. Cinta pada Allah dan nikmat dalam
beribadah akan mengalahkan cinta-cinta lainnya.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan, “Sungguh, jika hati
telah merasakan manisnya ibadah kepada Allah dan ikhlas kepada
-Nya, niscaya ia tidak akan menjumpai hal-hal lain yang lebih
manis, lebih indah, lebih nikmat dan lebih baik daripada Allah.
Manusia tidak akan meninggalkan sesuatu yang dicintainya,
melainkan setelah memperoleh kekasih lain yang lebih
dicintainya. Atau karena adanya sesuatu yang ditakutinya. Cinta
yang buruk akan bisa dihilangkan dengan cinta yang baik. Atau
takut terhadap sesuatu yang membahayakannya.”

Hati yang tidak ikhlas akan selalu diombang-ambingkan nafsu,
keinginan, tuntutan serta cinta yang memabukkan. Keadaannya tak
beda dengan sepotong ranting yang meliuk ke sana kemari
mengikuti arah angin.

Banyak Memohon pada Allah

Setiap do’a yang kita panjatkan pasti akan bermanfaat. Boleh
jadi do’a tersebut segera dikabulkan oleh Allah. Boleh jadi
sebagai simpanan di akhirat. Boleh jadi dengan do’a kita tadi,
Allah akan menghilangkan kejelekan yang semisal.


Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

« ما مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ وَلاَ قَطِيعَةُ رَحِمٍ إِلاَّ أَعْطَاهُ اللَّهُ بِهَا إِحْدَى ثَلاَثٍ إِمَّا أَنْ تُعَجَّلَ لَهُ دَعْوَتُهُ وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِى الآخِرَةِ وَإِمَّا أَنُْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنَ السُّوءِ مِثْلَهَا

». قَالُوا إِذاً نُكْثِرُ. قَالَ « اللَّهُ أَكْثَرُ »

“Tidaklah seorang muslim memanjatkan do’a pada Allah selama
tidak mengandung dosa dan memutuskan silaturahmi (antar
kerabat, pen) melainkan Allah akan beri padanya tiga hal: [1]
Allah akan segera mengabulkan do’anya, [2] Allah akan
menyimpannya baginya di akhirat kelak, dan [3] Allah akan
menghindarkan darinya kejelekan yang semisal.” Para sahabat
lantas mengatakan, “Kalau begitu kami akan memperbanyak berdo’

a.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berkata, “Allahu
akbar (Allah Maha besar).”[5]
Ketika seseorang berada dalam kesempitan dan dia bersungguh-
sungguh dalam berdo’a, merasakan kebutuhannya pada Allah,
niscaya Allah akan mengabulkan do’anya. Termasuk di antaranya
apabila seseorang memohon pada Allah agar dilepaskan dari
penyakit rindu dan kasmaran yang terasa mengoyak-ngoyak
hatinya. Penyakit yang menyebabkan dirinya gundah gulana, sedih
dan sengsara. Oleh karena itu, perbanyaklah do’a.


Memenej Pandangan

Pandangan yang berulang-ulang adalah pemantik terbesar yang
menyalakan api hingga terbakarlah api dengan kerinduan. Orang
yang memandang dengan sepintas saja jarang yang mendapatkan
rasa kasmaran. Namun pandangan yang berulang-ulanglah yang
merupakan biang kehancuran. Oleh karena itu, Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam memerintahkan kita untuk menundukkan
pandangan agar hati ini tetap terjaga. Dari Jarir bin Abdillah,
beliau mengatakan,

سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَنْ نَظَرِ الْفُجَاءَةِ فَأَمَرَنِى أَنْ أَصْرِفَ بَصَرِى

“Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
tentang pandangan yang cuma selintas (tidak sengaja). Kemudian
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kepadaku
agar aku segera memalingkan pandanganku.”[6]

Mujahid mengatakan,

غَضُّ الْبَصَرِ عَنْ مَحَارِمِ اللَّهِ يُورِثُ حُبَّ اللَّهِ

“Menundukkan pandangan dari berbagai hal yang diharamkan oleh
Allah, akan menimbulkan rasa cinta pada Allah.”[7]Berarti
menahan pandangan dari wanita yang bukan mahrom akan
menimbulkan rasa cinta pada Allah. Menundukkan pandangan yang
dimaksud di sini ada dua macam yaitu memandang aurat sesama
jenis dan memandang wanita yang bukan mahram.

Tiga faedah dari menundukkan pandangan telah disebutkan oleh
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah[8].

Pertama: Akan merasakan manis dan lezatnya iman. Barangsiapa
meninggalkan sesuatu karena Allah, Dia akan memberi ganti
dengan yang lebih baik.

Kedua: Akan memberi cahaya pada hati dan akan memiliki firasat
yang begitu cemerlang.

Ketiga: Akan lebih menguatkan hati.
Lebih Giat Menyibukkan Diri

Dalam situasi kosong kegiatan biasanya seseorang lebih mudah
untuk berangan memikirkan orang yang ia cintai. Dalam keadaan
sibuk luar biasa berbagai pikiran tersebut mudah untuk lenyap
begitu saja. Oleh karena itu, untuk memangkas kerinduan
seseorang hendaknya menyibukkan diri dengan hal-hal yang
bermanfaat baik untuk dunia atau akhirat. Hakikat dari rasa
rindu adalah kesibukan hati yang kosong. Di kala sepi sendiri,
tanpa aktivitas muncullah bayangan sang kekasih, wajah, gerak-
gerik, dan segala yang berkaitan dengannya. Seluruhnya hanya
sekedar bayangan dan khayalan yang berakhir dengan kesedihan
diri. Tiada manfaatnya sedikit pun bagi kehidupan kita.

Ibnul Qayyim menyebutkan nasehat seorang sufi yang ditujukan
pada Imam Asy Syafi’i. Ia berkata,

وَنَفْسُكَ إِنْ أَشْغَلَتْهَا بِالحَقِّ وَإِلاَّ اشْتَغَلَتْكَ بِالبَاطِلِ

“Jika dirimu tidak tersibukkan dengan hal-hal yang baik (haq),
pasti akan tersibukkan dengan hal-hal yang sia-sia (batil).”[9]


Menghindari Nyanyian dan Film Percintaan

Nyanyian dan film-film percintaan memiliki andil besar untuk
mengobarkan kerinduan pada orang yang dicintai. Apalagi jika
nyanyian tersebut dikemas dengan mengharu biru, mendayu-dayu
tentu akan menggetarkan hati orang yang sedang ditimpa
kerinduan. Akibatnya rasa rindu kepadanya semakin memuncak,
berbagai angan-angan yang menyimpang pun terbetik dalam hati
dan pikiran. Bila demikian, sudah layak jika nyanyian dan
tontonan seperti ini dan secara umum ditinggalkan. Demi
keselamatan dan kejernihan hati. Sehingga sempat diungkapkan
oleh beberapa ulama nyanyian adalah mantera-mantera zina.

Ibnu Mas’ud mengatakan, “Nyanyian menumbuhkan kemunafikan dalam
hati sebagaimana air menumbuhkan sayuran.”

Fudhail bin Iyadh[10] mengatakan, “Nyanyian adalah mantera-
mantera zina.”

Adh Dhohak[11] mengatakan, “Nyanyian itu akan merusak hati dan
akan mendatangkan kemurkaan Allah.”[12]

Imam Asy Syafi’i berkata, “Nyanyian adalah suatu hal yang sia-
sia yang tidak kusukai karena nyanyian itu adalah seperti
kebatilan. Siapa saja yang sudah kecanduan mendengarkan
nyanyian, maka persaksiannya tertolak.”[13]


Bayangkan Kekurang Si Dia

Ingatlah selalu, orang yang engkau rindukan bukanlah pribadi
yang sempurna. Ia sangat banyak kekurangan, sehingga tidak
layak untuk dipuja, disanjung atau senantiasa dirindukan. Orang
yang dirindukan sebenarnya tidak seperti yang dikhayalkan dalam
lamuman.

Ibnul Jauzi berkata, “Sesungguhnya manusia itu penuh dengan
najis dan kotoran. Sementara orang yang dimabuk cinta
senantiasa melihat kekasihnya dalam keadaan sempurna.
Disebabkan cinta ia tidak lagi melihat adanya aib.
Kita bisa menghukumi sesuatu dengan timbangan keadilan
sedangkan orang yang sedang kasmaran tengah dikuasai oleh hawa
nafsunya sehingga tak dapat bersikap dengan adil. Kecintaannya
menutupi seluruh aib yang dimiliki oleh pasangannya.

Para ahli hikmah berkata, “Mata yang diliputi oleh hawa nafsu
akan menjadi buta.”

Semoga Allah memberi taufik. Segala puji bagi Allah yang dengan
nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna.
ReadMore...

Share