Jumat, 04 Juli 2008

Sahabat Sejati

Sahabat adalah kebutuhan jiwa
dialah ladang hati, yang dengan kasih kau taburi
dan kau pungur buahnya penuh rasa terima kasih
dia pula lah naungan sejuk keteduhanmu
sebuah pendiangan demi kehangatan sukmamu
karena kau menghampirinya di kala hati gersang kelaparan
dan mencarinya di kala jiwa membutuhkan kedamaian.

Bila dia bicara, menyatakan fikirannya
kau tiada menakuti bisikan “tidak” di kalbunya sendiri
pun tiada takut kau melahirkan kata “ya”
Dan bilamana ia diam, terbungkam tanpa bicara
hatimu tiada kan henti, mencoba menangkap bahasa hatinya

Karena dalam rangkuman persahabatan
segala fikiran, harapan, dan keinginan
dicetuskan bersama dan didukung bersama
dengan sukacita yang utuh, pun tiada disimpan

Di saat berpisah dengannya, kau tiada kan berduka cita
sebab apa yang paling kau kasihi darinya
amatlah mungkin lebih cemerlang dari kejauhan
sebagaimana sebuah gunung, nampak lebih agung
dari tanah ngarai dataran
Jangan ada tujuan lain dari persahabatan
kecuali saling memperkaya kejiwaan
sebab kasih yang masih mengandung pamrih
di luar misterinya sendiri
bukanlah kasih, namun jaring yang ditebarkan
hanya akan menangkap yang tiada diharapkan

Persembahkanlah yang terindah demi persahabatan :
Jika dia harus tahu musim surutmu
biarkanlah dia mengenal pula musim pasangmu
sebab, siapakah sahabat itu, hingga kau hanya mendekatinya
untuk bersama sekedar akan membunuh waktu ?
Carilah dia untuk bersama : menghidupkan sang waktu !
Sebab dialah orangnya untuk mengisi kekuranganmu
bukannya untuk mengisi keisenganmu

Dan dalam kemanisan persahabatan
biarkanlah ada tawa ria
berbagi duka dan kesenangan
sebab dari titik-titik kecil embun pagi
hati manusia menghirup fajar hari
dan menemukan gairah segar kehidupan.

Share

Tidak ada komentar:

Posting Komentar